CONNECTION SYSTEM

Posted on | Wednesday, March 4, 2015 | Comments Off


 Untuk menghubungkan antar pipeline dan flowline/jumper dengan fasilitas lainnya di bawah air adalah dengan koneksi flange, collet, clamp dan dalam sekala yang lebih kecil mandrel. Pemasangannya bisa dilakukan oleh diver atau secara jarak jauh (remote) oleh ROV.
Ada perbedaan yang mendasar dengan aktifitas yang sama di atas air dalam hal penanganan (material handling), pemotongan, pengepasan, dsb. Selain kalau pemasangan dengan diver, kita perlu pendekatan yang berbeda.Dilihat dari orientasi porch, kita mengenal koneksi vertikal dan horisontal. Gambar di atas ini untuk memberikan ilustrasi dari kedua orientasi ini. Untuk memasang konektor, baik diver ataupun memakai ROV, ada tiga fasa yang biasanya memerlukan alat yang berbeda: penarikan pipa (pull-in), pengepasan (alignment) dan pengencangan (connection).
  • FLANGE
Koneksi flange bisa dilakukan baik dengan cara diving ataupun jarak jauh (remote) dengan ROV. Kelebihan teknik ini adalah koneksi yang kuat, efisien secara struktural dan biasa digunakan untuk kondisi yang berat.

Koneksi flange juga relatif lebih mudah untuk diinsulasi dibandingkan dengan jenis koneksi lain yang berbentuk ‘janggal’.
Ada dua jenis produk flange ini: standar(API/ANSI) dan flange kompak. Contoh flange kompak adalah SPO dari Vector, ReFlange dari Oceaneering dan Desflex dari Destec.
Koneksi flange oleh diver hanya bisa dilakukan sampai kedalaman tertentu saja. Untuk laut yang lebih dalam, alternatifnya adalah memakai ROV/ROT. Ada beberapa teknologi siap pakai seperti Brutus dari Sonsub dan Matis dari Stolt (sekarang Acergy).
Brutus bisa dipakai untuk koneksi baik pipa rigid maupun fleksibel tapi hanya bisa dipakai untuk koneksi horisontal saja mencakup flange standar API, ANSI dan compact flange. Brutus bisa bekerja untuk pipa berukuran sampai dengan 24 inci diameter di kedalaman 3000m.

  • COLLECT
Konektor jenis ini adalah alternatif yang paling mahal dan kompleks dibanding yang lainnya. Konektor collet terdiri dari ‘jari-jari’ yang dengan kuat akan memegang hub lawannya (lihat gambar) dengan bantuan tekanan hidrolik dan drive ring, jari-jari tersebut akan dikunci. Konektor ini bisa dipakai untuk pipa yang rigid atau fleksibel juga untuk konfigurasi vertikal atau horisontal. Konektor ini banyak dipakai di seluruh dunia. Waktu koneksinya cukup singkat. Ada dua jenis collet: integral dan non-integral. Collet integral mempunyai penggerak sendiri dalam badanya sehingga bentuknya lebih besar. Collet non-integral karena harus digerakan dari luar, bentuknya jadi lebih kecil. Untuk melakukan penyambungan dengan konektor ini, ada beberapa sistem yang bisa dipakai. FMC memproduksi KC Connector. Oilstates HydroTec juga memproduksinya dengan merek dagang Collet Connector dan Cameron memproduksi CVC. Secara umum, maksimum diameter pipa yang bisa memakai teknologi ini adalah 42 inci sampai kedalaman sekitar 1600m.

  • CLAMP
Konektor clamp ini cukup kompak dan banyak digunakan untuk penyambungan di laut dalam. Teknologi ini memakai dua buah hub dari masing-masing sisinya lalu disatukan oleh modul berengsel dengan satu, dua atau empat buah baut. Di antara dua hub ini, sebuah ring seal diperlukan untuk gasket. Konektor ini yang paling ringan di antara yang lainnya dan perlu waktu penyambungan yang singkat juga. Beberapa jenis bisa mengakomodasi kesalahan ukur sampai kira-kira 50. Contoh produk yang ada di pasar adalah Grayloc dari Oceaneering, GSR dari VetcoGray, Techlok/Optima dari Vector, G-Range dari Destec, dan sebagainya.

  • MANDREL
Konektor mandrel banyak digunakan untuk koneksi di sekitar sumur, seperti menyambungkan  Drilling riser ke BOP stack dan subsea completion juga banyak digunakan untuk riser. Dalam skala yang lebih kecil mulai dipakai untuk menyambungkan flowline. VetcoGray dan Drill-Quip adalah perusahaan yang memproduksi konektor mandrel.




Comments

Comments are closed.

Search This Blog

Popular Posts